Sabtu, 30 Juli 2016

Kedai Koeno : Citra Rasa Masakan Tradisional Dalam Satu Rumah Makan

"Gloomy Thuesday on July 26th, 2016. Skies almost dark and cloudy hanging on it".
Gak ada rencana, tetapi sempat terpikirkan buat nyoba 'Tahu Gimbal' yang terlihat (sepintas) waktu pulang dari rumah teman di dekat Perumahan Candi Gebang. Keliatan enak dan otentik (aseli) gimbal asal kota Semarang.

Seperti kata peribahasa "Sambil menyelam, minum air". Sebagai area person (orang lapangan) gak 'afdhol' kalau tugas kelar sambil nunggu jam makan siang, lirak-lirik tempat buat : sarapan, makan siang, ngo-pi ataupun sekedar nongkrong-happy yang bikin kerja jadi semangat.

Interior Kedai Koeno
Menu Kedai Koeno

Tibalah saya di sini. Di sebuah kedai berukuran tidak begitu besar cukup untuk menampung enam meja dengan masing-masing enam kursi kayu yang ditata rapi dan berhadapan. Dinding tembok bergambar 'mural' dengan satu banner bertuliskan "kedai koeno berada tepat dibelakang saya. Satu dapur utama ada dibelakang. Gerobak ditaruh di depan.

Kamis, 07 Juli 2016

Renungan Ramadhan (Ku)

Ramadhan 1437 H tinggal menghitung hari. Arrrghh ... entah kenapa saya (selalu) merasa kehilangan (dan) gak rela 'Tamu Agung' ini segera pergi. Mungkinkah ini penyesalan yang muncul akibat lalai ---tidak melaksanakan ibadah dengan khusu' (sungguh-sungguh) selama bulan Ramadhan, alih-alih ibadah berburu diskon, nge-plan bukber bareng teman, tidur seharian dengan dalih "Ibadah", sibuk ngumpulin takjil buat buka, siapin tabungan biar bisa mudik dan bagi-bagi THR buat sesama itulah yang terpikirkan (demi) melewatkan hari-demi-hari selama Ramadhan sambil menunggu datanganya Hari kemenangan 'Lebaran' (pengalaman pribadi).

Astagfirullah ... , semoga Allah masih memberikan kesempatan (untuk) bertaubat disisa Ramadhan; memberikan ampunan dan (berkenan) mengampuni dosa-dosa hamba sebelum hari kemenangan tiba agar dapat kembali Fitrah. Amin Ya Rabbal 'alamin.

Teringat khotbah jum'at kemaren (1 Juli 2016) di sebuah masjid yayasan pendidikan di sekitar Pogung Lor (lupa nama masjid-nya). Khotib ---yang tidak saya ketahui identitasnya--- sangat antusias menyampaikan materi khotbah "Mana dirimu : saat menyambut Ramadhan".

Minggu, 03 Juli 2016

Momen Ramadhan (Yang) Tak Terlupakan

Aroma lebaran ---saya lebih tertarik untuk menyebutnya lebaran (hanya) sebatas tradisi dan perayaan. Sudah tercium di kota budaya sekaligus kota pelajar Yogyakarta.

H-5 kendaraan dengan nopol A-Z sudah terlihat di jalanan kota. Tak kalah ramai pusat perbelanjaan : pasar, mall, toko, department store dibanjiri pembeli yang ingin memborong, sekedar melihat atau berburu potongan harga untuk membuat lebaran semakin berkesan. Meriah.Wah. Indah.

Saya cukupkan intro-nya. Tamu agung (Ramadhan) belum terlewatkan (ditulis, 3 Juli 2016) masih ada beberapa hari tersisa untuk beramah-tamah; bercengkrama (agar) kelak saat berpisah Ramadhan meninggalkan kesan-pesan-catatan-pengalaman tak terlupakan yang membuat (rasa) ingin berjumpa lagi di tahun berikutnya.

"Marhaban ya ... Ramadhan".

Begitulah tamu agung ini diserukan satu bulan sebelum kedatangan. Semua muslim berlomba untuk menjemput dan menjamu dengan apa yang dimiliki sebaik-baiknya. Namun (kebanyakan) hanya nge-hype diawal. Rutinitas ditengah. Malas diakhir. Ya ... !!! Kurang lebih seperti itu-lah.

Walaupun seperti itu-lah, banyak momen; hal-hal sepele & konyol yang ditunggu ataupun terjadi (spontan) saat Ramadhan ---pastinya akan dirindukan--- diantaranya :

Selasa, 28 Juni 2016

Indosat Ooredoo Promo : Baca 1 Juz Gratis Kuota Internet 11GB


Promo Ramadhan Indosat Ooredoo

Well. Hari ini pengen ngebuktiin promo dari indosat Ooredoo beneran apa bohongan 'Baca 1 Juz Gratis Kuota Internet 11Gb'. Keponya sampai ubun-ubun sejak kostmate ---ketchup Kukuh Jamaludin--- jadiin pict. ini sebagai display picture Blackberry Messenger.

Baca kata 'free' sejuta umat-pun tau kalau ini 'geratis' jadi gak boleh terlewatkan. Namanya juga promo (baca : iklan) bahasanya persuasif, (cuma) setengah-setengah dan bikin penasaran.


Nyoba nyari referensi gak (belum) nemu. Finally @IndosatCare jadi rujukan. Oke, let start tweeting. tweet pertama admin-nya gak tau ---malah nanya balik. Sampai pada tweet ke-2 akhirnya terjawab ---Alhamdulillah, walaupun belum terbukti. "Ya !!! ada promonya (hanya) sementara berlaku di Yogyakarta dan digerai tertentu ---final update, di Gerai Jenderal Sudirman (pusat), Stasiun Lempuyangan (outlet) dan Hartono Mall (outlet)"Tunggu update selanjutnya, Ya, Kak!!!", tweet admin setelah saya bertanya jadwal dan tempatnya dimana dan kapan saja ---sampai sekarang (gak) belum ada update-an. Dasar php.

21 Juni 2016 habis sudah masa-aktif paket data. status berubah jadi "fakir kuota" bergantung pada wifi dan tethering biar koneksi tetap jalan.

Minggu, 29 Mei 2016

JJM To Album

Perjalanan ke Malang untuk kali ke-2 sungguh menyenangkan dikarenakan beberapa 'spot' yang belum saya kunjungi dan 'event' yang terlewatkan kala itu ---seakan semua dendam terlampiaskan--- belum dinikmati.

Malang kota bunga ---karena saking banyaknya taman bunga yang bisa dikunjungi di kota ini. Saya terkesan dengan : suasana, pesona, kuliner, ... . seakan membawa saya larut dan ikut hidup di dalamnya.

"Nggumun ... wajar-lah ... !!!" Buat saya yang jarang jalan-jalan (nunggu perdin a.k.a gratisan) tidak saya sia-siakan, untuk menumpuk pengalaman dan membuat ceritera yang bisa dibagikan kepada yang (mungkin) penasaran dengan kota yang terkenal akan kelezatan apel-nya.

"Gloomy Thursday" hal yang saya nikmati. Dingin menusuk, hawa dingin yang bikin ngantuk, ditambah aktivitas kota "Batu Malang" yang masih malas. Pasir dan kerikil jalan (baru) aspal Batu-Malang Kota seakan tak rela digilas roda mobil travel yang saya tumpangi ---seakan tumpah ruah di atas atap mobil dan menimbulkan bunyi gaduh--- membuat saya enggan tidur lagi ---padahal (benar) tidak bisa tidur. Kala itu masih Subuh tapi langit sudah terang benderang membuat saya cemas (tertinggal waktu sholat) padahal masjid besar nan-megah berjajar tidak berjauhan ---tetapi apa daya saya tidak bisa berhenti seenaknya.

Pukul lima lebih empat puluh lima menit, sampailah di penginapan tujuan. padahal semenit yang lalu sempat ragu, grogi, cemas mendekati bingung ---karena tidak mengetahui alamat tepat penginapan. Untung ingatan saya cemerlang ---walaupun kepala serasa melayang karena insomnia semalaman--- masih hafal dengan rute, suasana, letak dan lokasi penginapan. Paling tidak dapat meredam pertanyaan penumpang lain yang sudah gak sabaran sampai tujuan (karena mengantar sampai tujuan yang tidak tahu alamat tepatnya membutuhkan waktu) sungguh pengalaman di luar dugaan.

Walaupun kamar masih berantakan, saya letakan tas punggung yang beratnya (hampir) setara dengan satu sak semen; menunaikan sholat dan merebahkan diri dalam ketidak sadaran walaupun hanya satu setengah jam sudah bisa membuat otak saya kembali cemerlang.

Hashtag Togotohappiness : Stay Positive In All Situation

Daily routine is our life circle, we couldn't pass but we could make it---good or bad. Daily routine is quite boring when we couldn't have any activity to do, but when you have so much activities but you can't bring and enjoy "stress" will arrive and drag to bad situation which never plan before.

If you really "stress" on your single day. May you have to try these tips who could make your daily routine bright and light.

Here is #Togotohappiness to do list that you should try :

-Think & Do what you want
-Raise your faith to the next chapter
-Pump up your beat
-Stay longer mind set
-Excercise regularly
-Act much no talk only
-Love yourself
-Repair your daily routine
-Streght your body, mind and soul
-Hold your old buddy, find the others
-Replace worst into well
-Stay calm and be patient
-Throw up past, catch up future
-Thinking out of the box
-Sing a loud
-Closer to the "GOD"
-Tight up your family
-Fearless to anything
-Get Out from your comfort zone


Wish all could help you stay light and bright also bring motivation to stay "positive" in all of situation.

Sabtu, 16 April 2016

Tahu Gimbal Pak Yono VS Si Mbok

Tahu gimbal. Makanan tradisional aseli kota Semarang yang bikin penasaran untuk dicicipi. Dari segi bahan (sangat) menyehatkan : rajangan kol mentah , tauge, tahu putih (digoreng setengah matang), potongan bakwan, gimbal udang, telur disiram dengan bumbu kacang (agak encer) dengan citra rasa yang khas (menggunakan petis udang) dengan pelengkap berupa : kerupuk, ketupat, lontong atau nasi (sumber : Wikipedia )

Seingat saya, ini kali kedua menikmati kuliner khas Semarang ini ---walaupun belum pernah icip-icip di kota asalnya, mungkin suatu hari akan saya coba. Dari artikel ini saya ingin me-review warung makan "Tahu Gimbal" di Yogyakarta dua sekaligus.

1. Tahu Gimbal Pak Yono

Tahun 2008 (kalau tidak salah ingat) saya mengunjungi warung tahu gimbal (tidak bernama) ini untuk kali pertama. Terletak dipinggir Jalan Tentara Pelajar, Jetis, Yogyakarta di sebelah utara Bank BPD DIY dijajakan dengan gerobak penuh dengan bahan baku tahu gimbal, satu penggorengan untuk memasak bahan ---tahu gimbal dibuat saat dipesan--- menggunakan 'terpal' warna biru sebagai tenda dan beberapa kursi untuk pelanggan yang ingin makan di tempat.

Beberapa kursi plastik yang berjajar dibelakang gerobak dipenuhi pengunjung yang rela antri dengan sabar untuk mencicipi sepiring penuh tahu gimbal yang terdiri dari : potongan bakwan, kol, tauge, gimbal udang, seledri, kerupuk udang, telur mata sapi, ketupat disiram dengan bumbu kacang yang ditumbuk kasar bisa juga request sambal bagi penyuka pedas. Gak rugi ... ! walaupun antrian panjang, semua bakal terbayar dalam tiap suapan.

Big Portion. Sungguh mengenyangkan. Tidak habis dimakan sendirian (bagi saya). Penjualnya tidak 'medhit' untuk urusan porsi. Pelayannya juga cekatan. Bila tidak ingin menunggu lama jangan datang pada jam makan siang karena antrian akan semakin panjang.

Senin, 28 Maret 2016

Potret Jasa Pelayanan Terkini



14 Maret 2016, pukul 13.00 WIB, BNI Kancab. UPN




Pengalaman yang menarik. Sepele namun masuk akal, security ---lebih sering dikenal Satpam--- pria dengan (kebanyakan) postur tegap, besar, muka gahar dengan atasan putih dan bawahan black-blue (Biru-Hitam) ini menyapa saya ketika melewati pintu masuk Bank. Dengan ramah dia menyapa, "Selamat siang, Mas (conditional sesuai umur yang disapa). Ada yang bisa saya bantu?" Hal biasa karena greeting sudah jadi kewajiban dalam jasa pelayanan.


Percakapan selanjutnya sebagai berikut :
A: saya
B: security
A: Mau buat rekening baru, Pak. Syaratnya apa ya? 
B: (dengan yakin menyebutkan syarat-syaratnya) isi formulir permohonan, FC KTP/Kartu Mahasiswa, dan setoran awal 250 ribu.
A: Saya dari luar kota dan bukan mahasiswa. Bisa? 
B: untuk warga luar kota harus menyertakan KIPEM.
A: saya tidak punya KIPEM, tapi bawa surat pengantar dari kantor. Apakah boleh? 
B: Boleh saya lihat KTP dan surat pengantar-nya? (selanjutnya saya diarahkan untuk menuju "mesin antrian" dan langsung dipilihkan antrian CS).Nomor antrian 43. Silakan menunggu sampai nomor antrian-nya dipanggil(sambil mempersilakan saya duduk di sofa ruang tunggu).

Dari percakapan di atas saya yakin security sekarang menambah fungsinya (selain sebagai keamanan) sebagai front office yang harus mengenal produk untuk bisa diinformasikan; menggali informasi untuk inquiry; mendengar serta menjawab keluhan dengan memberikan solusi ---masih dalam kuasa security.


source : halopolisi.com



Betapa "amazing-nya" bapak berseragam ini, bisa jadi kemampuan beliau dalam handling nasabah lebih mumpuni ketimbang CS-nya jika dilakukan dengan hati. Yang jadi point-plus di sini kecakapan, keramahan, penguasaan prosedur; tahapan; proses untuk menjawab kebutuhan atau keluhan nasabah sehingga nasabah lebih diuntungkan karena tidak perlu antri berjam-jam hanya untuk bertanya "syarat buka rekening baru". Kecewa (berat) pasti. Karena sudah menunggu antrian, pas ketemu CS (Customer Service) ternyata syarat administrasi belum lengkap. Komplain terjadi akibatnya antrian mengular dan menyulut emosi nasabah lain yang antri.

Sabtu, 12 Maret 2016

Sport Club Panpages : Asa Baru Karyawan Panpages Indonesia

Tahun baru 'asa baru' untukku dan kantorku (Panpages Indonesia). Setelah tiga tahun menunggu akhirnya di acc juga kelompok belajar kami ---sebagai wadah kreatifitas, supportifitas--- 'Sport Club' namanya, walaupun namanya berawalan Sport (olah-raga: ing) jangan harap menemukan atlit dari berbagai cabang olah raga dalam kelompok ini (selanjutnya saya sebut Sport Club Panpages). Entah, dari mana nama Sport Club ini berasal ---saya hanya diminta untuk mengasuh dan mengelolanya. "Mengapa bukan "Panpages Creative Division" atau "Panpages Team Boaster" bisa juga "Panpages Entertainer Club".

"Argh ...!!! apalah arti sebuah nama, nama akan muncul seiring solid-nya kerjasama dan keharmonisan di dalam team.

"Let me introduce our teams".

Wisnu a.k.a. Papa bear, dengan postur tubuh yang subur ---gempal dengan postur tegap besar--- dipanggil papa karena beliau sudah beristri satu dan beranak dua (cowok semua); seorang suami yang sabar dan giat untuk mempertebal pundi-pundi rupiah demi tercukupinya kebutuhan dapur.

Seorang jejaka yang melankolis pandai bernyanyi, bermain trik sulap, peramal (yang lumayan buat hiburan), bisa menghipnotis (hanya saja) sedikit aneh dalam sudut pandang (saya) karena anak ini periang, penyabar, tetapi sejatinya ada sesuatu hal dia sembunyikan yang tidak bisa terungkap begitu saja dengan emosi yang menyala ketika sudah sampai pada 'titik kulminasi' emosinya dialah Ambo (Novery Ambo) entah kenapa ada kata 'Ambo' sebagai nama kedua, "Apakah ini marga?" ---belum sempat saya bertanya. Saya pribadi lebih senang memanggilnya Bambang dikarenakan nama aslinya sebenarnya Bambang ....

Selasa, 08 Maret 2016

Tahu Bulat Digoreng Dadakan ...

Penjual tahu bulat yang sering di bicarakan teman-teman sekantor ---teman kantor baru seminggu ini--- sukses  bikin penasaran sejak pertama kali saya dengar cuitan mereka, "Tahu Bulat, digoreng dadakan, 500an, anget-anget ..., gutih-gurih..., Enyooooiiii ...".

Kurang lebih seperti itulah strategi yang (saya anggap) paling menonjol selain mobil pick up ---truk pengangkut barang ukuran kecil yang biasa disebut mobil bak terbuka--- yang digunakan untuk menjajakan sekaligus dapur utama untuk menggoreng tahu bulat ---tahu goreng asli sumedang yang berbentuk bulat--- secara dadakan (langsung ditempat).

Penjual Tahu, sumber : bogor.tribunnews.com

Bagaimana tidak bikin geli, dengan intonasi yang monoton dan naik turun entah berasal dari rekaman kaset atau mulut penjualnya sendiri ---belakangan ini teman saya berceritera suara tersebut berasal dari kaset rekaman yang diputar.

Strategi penjualan yang menurut saya ampuh; ciamik; mujarab buktinya banyak juga yang menunggu ataupun mengantri untuk membelinya. Setelah membaca beberapa artikel dari tahun lalu (2015) saya pun mulai tertarik untuk mengulik bisnis yang kembali meroket berkat strategi pemasaran yang saya anggap 'norak' tapi buktinya rupiah-demi-rupiah terus bergulir ke kantong penjualnya.

Kamis, 25 Februari 2016

Memanen Kangkung Di Dewa Emas

Belajar itu perlu, tetapi belajar di dalam ruang terus-menerus membuat pikiran semakin jenuh. Pikiran butuh re-fresing, tenaga perlu re-charging, skill need for up-grading. Belajar tidak melulu Matematika, Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris, ... dan mata pelajaran formal lainnya. Mencintai alam misalnya, bisa jadi pelajaran yang menyenangkan sekaligus mengasah Life Skill Education untuk tua maupun muda. Memang, tempat wisata edukasi sudah banyak menjamur, akan tetapi "Apakah Readers sudah mencoba DEWA EMAS ?"

Life Skill Education (Pendidikan Kecakapan Hidup), Menurut WHO pengertian kecakapan hidup adalah berbagai keterampilan atau kemampuan untuk dapat beradaptasi dan berperilaku positif yang memungkinkan seseorang mampu menghadapi berbagai tuntutan dan tantangan dalam hidupnya sehari-hari secara efektif.

Terbentuknya Dewa Emas.
Dewa Emas adalah akronim dari Desa Wisata Kemasan. Wisata yang resmi di buka April 2014; tempat ini menjadi kawasan wisata edukasi baru yang menawarkan pertanian kangkung dan outbound (Dukuh Mungup), pertanian padi (Dukuh Maron), pembuatan roti (Dukuh Tangkisan), pengolahan sampah terpadu (Dukuh Klegen), dan pengolahan jamu (Dukuh Tegalsono). Kemasan sendiri merupakan salah satu desa dari 12 kecamatan di Sawit (Tlawong, Gombang, Tegalrejo, Jenengan, Cepoko Sawit, Kemasan, Manjung, Kateguhan, Jatirejo, Bendosari, Karangduren, dan Guwo Kajen). Banyaknya potensi wisata yang belum terkelola dengan baik membuat warga (tua dan muda) berpikir untuk membuat tempat wisata sekitar semakin nyaman agar dapat membantu meningkatkan taraf perekonomian warga.

Logo Dewa Emas
Sumber : desawisatakemasan.com

Fasilitas Wisata.
Sebagai tempat wisata Dewa Emas menyediakan beberapa fasilitas yang bisa digunakan, seperti : Pendopo Joglo luas yang dikelilingi taman hijau dan asri ditambah beberapa gazebo sebagai tempat istirahat ataupun bersantap sambil melihat lahan pertanian kangkung yang 'ijo royo-royo'. Untuk keperluan Fun Game dan Outbound Dewa Emas menyediakan tempat yang  luas dan sejuk, pelataran yang bersih dan megah dilengkapi dengan aula pertemuan yang nyaman, pastinya cocok untuk liburan atau kegiatan sekolah, kantor, komunitas, ... yang bersifat massal (dalam jumlah besar).

Selasa, 23 Februari 2016

Aku Dan Buku

Awal tahun ini. "Entah", kapan tepatnya. Saya mulai tertarik untuk melahap lembar-demi-lembar buku tanpa memperdulikan buku genre apa yang saya baca ---yang penting saya disiplin dan rajin membaca. Novel (fiksi, non-fiksi), biografi, sejarah, pendidikan, ... semuanya saya baca. Padahal 'membaca buku' bukan resolusi tahun ini. Alih-alih tersugesti untuk mencegah pikun karena faktor usia, tetapi (secara) spontan ketertarikan membaca muncul hingga menjadi sebuah kebiasaan malah sekarang tercatat sebagai hobby pada lembar riwayat hidup saya.

sumber : hereisfree.com

Ngomongin buku memang tidak akan pernah habis. Tahun semakin bertambah semakin banyak pula penulis-penulis muda yang mulai merintis dan meng-explore kemampuan menulis hingga (dapat) menerbitkan buku. Seperti tidak mau kalah bersaing, penerbit baru juga bermunculan membaca peluang pasar.

"Mulailah dengan memilih buku yang mengulas hobimu"

Kutipan diatas mungkin bisa readers gunakan sebagai motivasi awal sebelum menentukan bacaan apa yang tepat. Ingat best seller belum tentu tepat, bagus menurut teman belum tentu bagus untuk anda, tebal belum tentu membosankan, karena setiap orang punya pilihan.

Sekarang, setiap bulan saya berusaha menyisihkan penghasilan bulanan untuk membeli minimal satu buah buku untuk menjaga hobby yang masih dini saya geluti agar tidak menguap begitu saja dan secara tidak langsung koleksi buku-buku saya bertambah. Lumayan, bisa dipakai buat "mas kawin" atau "warisan buat anak", kelak.

Selasa, 16 Februari 2016

Seafood & Sun Set Di Pantai Depok, Bantul


Baru setelah tinggal di Yogyakarta, saya mulai menikmati makanan yang dahulu tidak saya sukai sebut saja sea-food makanan dari sumber daya laut : bermacam jenis ikan, kerang-kerangan, udang, rajungan, kepiting maupun lobster semuanya (hampir) sudah saya coba. "Ya", semua bermula dari hobby teman-teman yang sering ngajak untuk menikmati makanan hasil laut ini.

Jaman masih jadi mahasiswa makanan jenis ini selalu saya tolak jangankan membeli, mencicip atau menjilat sedikit saja saya tidak sudi ---disamping harganya yang tidak ekonomis, bau amis, lendir dan tekstur kenyal. Namun setelah lulus dan (merasa mampu) mencari nafkah sendiri ---untuk kebutuhan hidup ataupun membeli sesuatu di jaman kuliah tidak (dapat) terbeli. 

Saya mulai ikut mencoba menikmati makanan yang dari dulu teman saya bilang,
"Bodoh loe, Men. Masak belum pernah nyicipin seafood ? Tu..., liat kepiting, rajungan, kerangnya gedhe-gedhe banget enak ni..., kalau dimasak asam-manis-pedas atau lada hitam, digoreng tetap (jadi) enak. Pokoknya surga dunia-lah, Men".

Belum lagi bapak saya ---karena sering keluar kota (lebih sering) di pesisir kota (dekat laut)--- meledek,
"Ya ..., sudah. Bapak saja yang makan (semua). Makanan mahal kok, ndak doyan tho, Le !"

Benar kata sebuah pepatah, "Don't judge sea-food by it's texture" maksud saya, "Don't judge the book by it's cover". Walau (mungkin) belum mengetahui siapa penulis pepatah tersebut readers pasti sudah mengenal pepatah ini dengan baik.


Benar juga kata salah satu teman-kost yang (pernah) ngasih pernyataan ----lebih sering bikin campur aduk hati & pikiran saya. "Hanya Allah yang bisa membolak-balikkan hati seseorang", pernyataan-nya kala itu. 

Senin, 15 Februari 2016

Cohmy Has Hipnotized By Amateur Menthalist

In the lonelly hours . . . Skip! There was not lonellyness, togetherness only. Cohmy, Wisnu, Desi, Bambang and always me (Omen) ---in this occassion I were called Sport Club team--- have met-up at "Bale Bebakaran Restaurant" located near XT-Square Garden, Jl. Mentri Supeno No. 100 Umbul Harjo Yogyakarta, More details single click on it @bale_bebakaran.


This meet up was going to evaluate our event "Panpages Sport Club : 1st gathering", making to do list also for planning our agenda in 2016 ---we wish, could stay together and take longer position--- instead of talk about Sport's Club Agenda, we prefered to look into list menu of Restaurant. Hmmm, all dishes arouse our appetite and succed stealing our focus.

After, made choices : Desi, Cohmy, Wisnu and I prefered to chicken package ---consist of chicken breast, sambal, lalapan including rice--- while Bambang really interested in crunchy deep friend mushroom with glaze of sugar (or) honey ---I tasted honey instead of sugar as food. Various beverages available in here and we decided to ordered Iced lemon tea, iced lemon lime, lime squash ---has same taste with iced lemon lime, but added lemongrass with slim-tall glass--- also iced tea. cap-cay (dish that consist of ten ingredients especially vegetables) and stir kangkung with garlic as complement. Importantly all food and beverages which have ordered has reasonable price, range from 6k for beverage and 10k for food.

14 Februariku Untuk Supriyadi

14 Februari semua (hampir) anak muda di seluruh dunia tahu, kalau 14 Februari "Tukar Kado di Hari Kasih Sayang". Menurut saya Valentine's Day merupakan perayaan yang (sedikit) mengkhawatirkan karena ditodong bingkisan : cokelat, bunga, boneka, sepatu, baju, dll; Ajang free sex, long-night party  dan beragam budaya barat yang (kebanyakan) meresahkan semua kalangan.

google image
Untuk saat ini saya lebih tertarik untuk menceriterakan kisah seorang pemuda Trenggalek, Hindia-Belanda (Indonesia jaman penjajahan Jepang) yang melakukan pemberontakan tepat ditanggal 14 Februari 1945. Dialah Shodancho (komandan peleton) Soeprijadi (baca : Supriyadi) yang memimpin tentara PETA (Pembela Tanah Air) melakukan pemberontakan melawan tentara Jepang, namun gagal---kalah jumlah dan bala tentara "Negeri Matahari" lebih kuat. Hal inilah yang membuat Panglima PETA (Muradi, Supardjono, Suryo Ismangil, Halir Mangkudijaya, Soedarmo, Sunanto, Supriyadi) beserta tentara PETA kocar-kacir hingga berakhir dengan penangkapan enam (delapan) panglima yang memberontak dan dijatuhi hukuman penggal atau penjara seumur hidup.

Pemberontakan ini terjadi karena deskriminasi Jepang kepada tentara PETA dan penderitaan romusha yang seringkali ditindas dan mendapat perlakuan semena-mena. Pemberontakan ini sekaligus menjadi pemberontakan paling berani yang terjadi tanpa disadari oleh pihak Jepang.

Kamis, 28 Januari 2016

Panpages Sport Club : 1st Gathering

Bulan Januari tahun ini, menjadi tahun istimewa untuk 'Sport Club Panpages's Team', karena untuk pertama kalinya setelah hampir setahun lamanya gathering kantor vacum --karena (kurangnya) antusiasme dari peserta. Boleh sedikit jumawa karena acara yang terselenggara kemaren berjalan dengan sempurna atas kerjasama Sport Club Teams. Saya beri nilai delapan dari sepuluh untuk Gathering yang diadakan dengan tema "Opening Panpages Sport Club 1st Gathering".

Walau tenggat yang diberikan hanya sebulan "Alhamdulillah", kami (Omen, Desi, Wisnu, Bambang, Cohmy) dapat menjalankan tugas dengan lancar. Awal yang tidak terduga, kami berempat dipanggil untuk menghadap personalia guna membicarakan 'Kegiatan apa yang cocok untuk mengawali kegiatan Sport Club Panpages' sekaligus menjadi agenda pertama Organisasi ini. Sempat ragu dengan tenggat waktu dan dana yang diberikan --(ternyata) sangat menguras tenaga plus pikiran untuk mengalokasikan dana, menentukan tempat dengan bekal minim dan waktu mepet, tetapi kami tidak berhenti sampai di sini, karena kegiatan ini awal dari perjalanan Organisasi dan tim baru yang (diharapkan) mewakili semangat karyawan PT. Panpages Indonesia.

Minggu pertama. Setelah terjadi perbincangan mengenai rencana jangka pendek (gathering) dan rencana jangka panjang (out-bound), kami putuskan untuk memilih gathering sebagai agenda kegiatan awal organisasi yang baru dibentuk awal bulan ini, yang awalnya akan diadakan hari Jum'at tanggal 15 Januari 2016. Selanjutnya, kami harus menentukan lokasi gathering yang nyaman-enak-bersih-lengkap-harga ekonomis dan tentunya harus dekat dengan kantor untuk mengantisipasi jumlah peserta yang tidak hadir --gosip yang beredar banyak yang tidak akan datang kalau tempat jauh. Dari ketiga rumah makan yang kami sarankan : Rumah Makan Mataram Indah, Bale Raos dan Pondok Ndeso, kami sepakat untuk memilih Rumah Makan Mataram Indah sebagai lokasi gathering yang dirasa memenuhi kriteria 'Enak-Murah-Nyaman-Dekat' untuk lebih lengkapnya bisa baca artikel ini "Rumah Makan Pemancingan Mataram Indah" .

Rabu, 27 Januari 2016

Rumah Makan Pemancingan Mataram Indah

Jika readers ingin menikmati makan siang atau makan malam dengan suasana pedesaan : dikelilingi sawah, makan dengan konsep lesehan di dalam gazebo yang dibangun di atas kolam ikan, sambil mendengarkan suara gemericik air sungai yang menenangkan. Tidak ada salahnya jika readers berkunjung ke Rumah Makan Mataram Indah.

Rumah makan yang mengusung konsep alam yang (saya pastikan) membuat readers betah berlama-lama --sampai readers lupa berapa piring nasi yang sudah dihabiskan. Rumah makan yang dikelola Bapak Yanto dan Ibu Sri Astuti ini dahulunya adalah sebuah pemancingan dan rumah makan sampai akhirnya sang pemilik mem-focus-kan hanya pada rumah makannya saja, walaupun tidak menutup kemungkinan (di sini) masih bisa memancing --terlihat dari banyaknya kolam yang terisi berbagai macam jenis ikan-- dan membawa ikan segar hasil tangkapan dengan harga yang bervariasi.

Mataram Indah menyediakan hidangan ikan air tawar dengan berbagai macam olahan seperti wader goreng, nila goreng, lele goreng atau bakar, patin bakar dan tidak ketinggalan gurami asam manis, gurami acar, gurami pedas manis yang menjadi andalan para pelanggan setia rumah makan ini. Selain menyediakan olahan ikan air tawar, rumah makan ini juga menyediakan aneka seafood, ayam, bebek dan bermacam sambal, olahan sayur dan buah segar yang membuat acara makan readers semakin lengkap dan sehat. (sumber : rmmataramindah.blogspot.co.id)

Kamis, 21 Januari 2016

Daftar Kasih Sayang Bapak

Bapak, Ayah, Papa, Father, Abi, Babe, Romo, Abah ... adalah sebutan lain untuk orang tua laki-laki dari seorang anak, tergantung dari hubungannya dengan anak -kandung atau angkat. ( Wikipedia )

Orang nomor dua --setelah ibu yang pertama-- yang menempati singgasana hati saya.

"Apa panggilan untuk orang tua laki-laki, Readers ?"

Bapak -panggilan akrab saya untuk lelaki berumur setengah abad ini- tidak seperti ibu yang kehadiranya selalu saya rindukan dan membuat saya menangis waktu mojok (menggalau) di tengah malam, memikirkan keadaan ibu : Sedang apa ? Makan apa ? Sehatkah di sana ? Punyakah uang bulan ini ? Menyenangkan-kah hari-harinya ? Capekkah ? Lelahkah ? Apa kabarnya ?. . . itulah ibu orang yang sukses mencuri perhatian saya dan membuat saya selalu mengalah ; enggan menolak perintah untuk membelikan cabe, bawang merah, bawang putih (bumbu dapur), dll di warung dengan jawaban, "Baiklah". Itulah sebabnya saya tuliskan personal letter lewat "Mother's Day Is Everyday" untuk ibu tercinta sebagai personal letter di hari ibu yang tercatat setiap tanggal 22 Desember di Indonesia.

Begitu (sangat) banyak ungkapan kata untuk menggambarkan kasih sayang ibu yang saya dan (bisa jadi) readers rasakan, but wait saya ingin menulis tentang bapak di post ini kenapa ibu mendominasi. Bukan, bukan berarti peran bapak terabaikan sehingga menempatkan bapak di posisi kedua. Honestly saya hampir lupa kenangan mana yang harus saya ingat dan tulis untuk mengingatkan saya akan kasih sayang Bapak -apakah ini berarti saya ter-"doktrin" bapak sebagai pencari nafkah (mencari uang saja) tidak memberikan kasih sayang layaknya seorang ibu yang selalu kita jumpai dari hari ke hari.

Jumat, 15 Januari 2016

Pantai Glagah Indah : Kutemukan Artis Baru Untuk Meme-ku

Cerita tak melulu dari untaian kata dari gambar ini saya ingin berceritera tentang hal yang bisa diungkapkan maupun tak terungkapkan.

Kamilah -Omen, Feka, Ambo- yang jadi peran utama dalam ceritera ini. Tiga anak manusia yang senang akan : perjalanan, pengalaman baru, alam, tantangan dan petualangan.

Pemeran Utama
Berlatar Pantai Glagah Indah desa Glagah kecamatan Temon Kabupaten Kulon Progo satu jam perjalanan ke arah barat dari Kota Yogyakarta. Tetra-pod dan menara pandang inilah yang menjadi daya tarik -bagi saya- walaupun air laut, ombak, pasir hitam, dermaga, laguna dan sun-set -unfortunately tidak kami dapatkan karena kunjungan kami tepat jam sebelas siang- juga menjadi daya tarik untuk pengunjung lainya.

Senin, 11 Januari 2016

Kebahagiaan Itu ..... ?

"Kebahagiaan. Kata itu sungguh mudah diucapkan. Semua orang tahu apa artinya, dan selalu mendambanya. Kebahagiaan itu memabukkan. Sekali mencicipinya, kita akan berusaha mati-matian untuk mencarinya. Tapi semakin dicari, kebahagiaan rasanya semakin menjauh" - (Agustinus Wibowo, Titik Nol).

Kutipan dari buku ketiga karya pria asal Lumajang, Jawa Timur ini membuat saya turut mendeskripsikan "Kebahagian" versi saya sendiri.

Kebahagiaan itu candu, semakin kau nikmati semakin banyak ingin kau miliki. Kebahagian disetiap orang berbeda tergantung sudut pandang -kekayaan, keyakinan, kejayaan, ketampanan, kecantikan, jabatan . . . Kebahagian bagi saya sepuluh menit yang lalu -sebelum saya baca halaman 316 buku Titik Nol ini- terlalu muluk, terlalu obsesi, penuh dengan fantasi dan imajinasi, suatu hal yang mustahil :
  1. Saya ingin kembali ke masa lalu untuk menata masa depan yang (saya anggap) awut-awutan.
  2. Pengen punya mobil mewah -lengkap dengan AC, tape dan sopir pribadi.
  3. Bisa keluar negeri cuma buat foto selfie bareng eifel, makan gelato di gelateria sepanjang Venice, Italia.
  4. Kerja di perusahaan internasional -dengan gaji pokok delapan digit angka, tetap (bukan-kontrak), tunjangan banyak (makan, baju, penampilan, transport, kesehatan, pendidikan . . . ).
  5. Bisa ngajakin liburan keluar negeri -sekeluarga.

Masih banyak lagi . . . . . hingga membuat mulut berbusa kalau cuma di-dobos-kan (diomong kosongkan).

Refleksi Tahun Baru : Setelah Satu Minggu

Jam dua puluh dua lewat, wudhu-sholat-berdoa sudah aku lakukan -walaupun dirasa tak sempurna, paling tidak aku sudah mencoba- ketimbang (maaf) ber-masturbasi yang menurut penelitian bisa membuat tubuh rileks karena terlepasnya "Endorphin" -hormon relaksasi (anti-stress), hormon kesenangan yang juga dilepaskan saat berolahraga- entah penelitian dari mana, saya hanya membaca artikel dari internet dan kebanyakan ditelan mentah-mentah padahal masih ada beberapa cara lainya seperti : minum susu, yoga, nge-Gym, olah raga (renang, basket, futsal, tenis, bulu tangkis, ping-pong), teriak-teriak, mandi air hangat, menyalakan lilin aroma terapi ...... "Mungkin ada cara lain sesuai pengalaman pribadi, Readers ? ".

Senang-nya jadi orang yang bisa terlelap dimana saja, dalam kondisi apapun tanpa ada beban, tekanan (terlalu banyak pikiran). Seakan tubuh sudah diatur untuk kapan bangun, kapan tidur. Jenuh juga kalau setiap malam phobia hari esok -Ada istilahnya tidak untuk phobia ini ?

"Bisa bangun on-time, gak "
"Subuh jamaah mampu tidak ? "
"Joging pagi, yakin?
"Berkualitas gak tidur Loe? " dsb-nya, dst-nya.

Parahnya phobia ini selalu hadir jika terlewat dari jam tidur -saya membiasakan (untuk) tidur jam sepuluh tepat, diusahakan jam 22 sudah madeb-manteb-diatas-kasur.

Rabu, 06 Januari 2016

Lembu Suro : Sapi Raksasa Ikon Baru Boyolali

2 Januari 2016 euphoria tahun baru masih terasa walaupun kembang api dan bunyi terompet sudah berlalu kemaren malam (1/1/2016). Maklum libur panjang jalanan macet, tempat wisata ramai pengunjung dengan senang hati saya tinggalkan sementara kota budaya "Yogyakarta" untuk menengok kota kelahiran "Boyolali" yang sudah terkenal sebagai kota susu, "Susu atau Sapi ?" Saya lebih memilih susu ketimbang sapi -walaupun Susu dari Sapi- dengan alasan kemanusian bukan kehewanan, "hahahahaha".

Satu dekade sudah -"Satu dekade berapa tahun, coba jawab ?"- Saya tidak menginjakan kaki di pusat kota Boyolali, kota kelahiran saya sendiri dengan alasan, "Boyolali kurang menarik", "Kotanya sepi", "Jauh dari modernisasi". Inilah "Malin Kundang" era modern, "kacang lupa kulit" perumpamaan seperti itu, karena memang benar adanya sebelum saya menginjakkan kaki kembali ke pusat kota Boyolali -Dua tahun lalu ibu dan adik lelaki saya bercerita tentang pembangunan alun-alun dan program mempercantik Boyolali, itupun saya abaikan paling bualan pemerintah saja- sekarang memiliki alun-alun luas, ramai, meriah dengan deretan bangunan indah nan-megah -gedung pemerintah dan tempat ibadah- dalam satu komplek perkantoran.

"Incredible ..... !!!"

Sambil bergumam, "Beneran ini Boyolali, kota yang biasa-biasa saja sekarang disolek seakan tak ingin kalah dengan kota lainya ?". Saya berikan apresiasi buat Bupati Boyolali Bapak Drs. Seno Samodro yang merealisasikan janjinya. 

Selasa, 05 Januari 2016

Refleksi Tahun Baru Bagiku

Banyak orang menaruh harapan pada tahun baru -Tahun baru berarti dimulainya resolusi baru, rencana baru, agenda baru, to do list baru- tidak sedikit yang benar-benar mempersiapkan tahun baru sebagai sebuah garis "Start" untuk melakukan hal-hal baru dan meninggalkan kenangan-kenangan masa lalu.

Tahun baru, "Ya". Gemerlap kembang api tepat di saat pergantian tahun, bunyi terompet yang memecah keheningan malam -tak seperti biasanya-, teriakan demi teriakan dengan harapan 2016 lebih banyak memberikan harapan -ekonomi, karir, finansial, teknologi, pendidikan, lingkungan, asmara, dll.